1.PMII Madina Galang Dana untuk Korban Kebakaran: Wujud Kepedulian Nyata
Serba Serbi Langsa PMII Madina Musibah kebakaran yang melanda dua rumah warga di Banjar Pagur, Kelurahan Kotasiantar, Panyabungan, pada Jumat (27/6), mendapat perhatian cepat dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Mandailing Natal. Puluhan kader PMII turun langsung ke jalan melakukan aksi solidaritas dengan menggalang dana dari masyarakat.
Ketua PMII Madina, Abdul Rahman Hasibuan, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan cerminan dari nilai kemanusiaan dan semangat kepedulian sosial mahasiswa. “Kami tidak bisa diam ketika saudara kami ditimpa musibah,” ujarnya.
2. Sinergi Mahasiswa dan Perusahaan di Mandailing Natal: PMII Madina dan PT SMGP Salurkan Bantuan Korban Kebakaran
Dalam semangat kolaborasi dan kepedulian sosial, PC PMII Madina bekerja sama dengan PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) menyalurkan bantuan bagi korban kebakaran. Kolaborasi ini tidak hanya berupa dukungan logistik, tapi juga menjadi simbol penguatan nilai-nilai Hablum Minannas antara mahasiswa, masyarakat, dan dunia usaha.
Baca Juga: Sejarah Gunung Rinjani Legenda Dewi Anjani hingga Bencana Dunia 1257
“Terima kasih kepada PT SMGP atas dukungan moril dan logistiknya. Ini bukti bahwa dunia usaha pun bisa berperan aktif dalam agenda sosial kemanusiaan,” kata Abdul Rahman.
3. Aksi Sosial PMII Madina: Mahasiswa Tak Hanya Bicara, Tapi Turun Langsung Membantu
Peristiwa kebakaran yang menimpa rumah Muhammad Nasir dan Ali Basrah menjadi pemicu gerakan sosial mahasiswa PMII Madina. Mereka melakukan penggalangan dana secara langsung di titik-titik strategis kota Panyabungan. Gerakan ini membuktikan bahwa mahasiswa tidak hanya menjadi pengkritik, tetapi juga agen perubahan sosial yang langsung bergerak di lapangan.
Salah satu warga yang melihat penggalangan dana mengatakan, “Saya bangga dengan anak-anak muda ini. Mereka punya empati dan bergerak nyata.”
4. PMII Madina Jadikan Musibah Kebakaran Sebagai Momentum Penguatan Solidaritas
Ketua PMII Madina mengungkapkan bahwa musibah bukan hanya derita, tapi juga momentum untuk memperkuat solidaritas. “Kami ingin menunjukkan bahwa nilai-nilai kemanusiaan harus menjadi bagian dari aksi nyata mahasiswa,” ujarnya.
Dengan kolaborasi bersama PT SMGP, mereka berharap semangat gotong royong terus dijaga, bukan hanya saat musibah, tapi menjadi budaya keseharian masyarakat Mandailing Natal.
5. Korban Kebakaran di Banjar Pagur Dapat Bantuan: “Ini Sangat Berarti Bagi Kami”
Muhammad Nasir dan Ali Basrah, dua korban kebakaran, mengaku sangat terharu menerima bantuan dari PMII dan PT SMGP. “Kami tidak menyangka mahasiswa dan perusahaan mau peduli seperti ini. Semoga semua pihak yang membantu mendapat keberkahan,” ungkap Nasir dengan mata berkaca.
Bantuan yang diberikan berupa kebutuhan pokok, perlengkapan rumah tangga, dan dukungan moril yang sangat berarti di tengah duka.
6. Buktikan Peran Mahasiswa Lebih dari Sekadar Akademik
Di tengah tantangan zaman dan meningkatnya individualisme, aksi sosial yang dilakukan menjadi oase kepedulian. Ketua PMII menyatakan, “Kami ingin membawa pesan bahwa mahasiswa bukan sekadar penikmat kuliah, tetapi motor sosial yang bisa memberikan harapan dan bantuan nyata.”
Aksi ini menjadi contoh bagaimana organisasi mahasiswa Islam bisa mengintegrasikan nilai spiritual, sosial, dan praktis secara bersamaan.
7. PT SMGP dan PMII Madina: Duet Sosial di Tengah Duka Warga Panyabungan
Kolaborasi antara organisasi mahasiswa dan korporasi seperti PT SMGP membuka peluang baru dalam penanganan bencana lokal. “Kami berharap kerja sama seperti ini terus berlanjut,” ujar perwakilan dari PT SMGP.
